Flat-File CMS, Inovasi CMS Tanpa Database
Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan yang namanya CMS. Ketika ada project untuk membuat website, CMS adalah salah satu solusi yang paling tepat agar proses pembuatan website menjadi lebih efisien, baik dalam hal waktu maupun biaya/cost.
Nah, pada tulisan saya kali ini kita akan berkenalan dengan model CMS yang berbeda. Kalian pasti sudah mengenal WordPress, Joomla, maupun Drupal karena semuanya adalah CMS yang paling populer saat ini. Dengan terus berkembangnya CMS tersebut, pengembang CMS menaruh fitur-fitur yang luar biasa canggih pada CMS mereka, sehingga CMS yang semula memiliki fitur sederhana menjadi semakin kompleks, bahkan dapat digunakan untuk membangun website berskala besar. Contoh paling simpel adalah WordPress, CMS yang semula berfokus untuk blogging, sekarang sudah menjadi CMS yang sangat powerful, bukan hanya untuk membangun blog, tapi juga dapat digunakan untuk membangun website corporate, portal, membership, bahkan e-commerce / onlineshop.
Semakin kompleksnya CMS saat ini kemudian malah mendatangkan inovasi baru di dunia CMS, karena pengembang web mulai sadar akan pentingnya kembali kepada kesederhanaan fungsi suatu CMS, maka lahirlah “Flat-File CMS” atau CMS berbasis file.
Apa Itu Flat-File CMS?
Flat-File CMS merupakan Content Management Sytem yang agak berbeda dengan CMS yang sudah ada sebelumnya dalam hal menyimpan data/content-nya. Suatu CMS biasanya memerlukan database untuk menyimpan data-datanya, namun berbeda dengan Flat-File CMS, CMS model ini menyimpan data-datanya di dalam folder dan file-file, tanpa database.
Saya jadi ingat waktu awal-awal belajar pemrograman website, yaitu sekitar tahun 2003. Saat itu saya membuat website sederhana dengan HTML dan javascript, dan kemudian data-data konten saya simpan di dalam file “teks”. Ketika saya ingin merubah isi dari konten, yang perlu saya lakukan hanyalah membuka file teks tadi dan kemudian merubah isi kontennya.
Sebetulnya konsep penyimpanan data ke dalam file-file sudah ada sejak lama, namun ternyata konsep ini muncul kembali sekarang dan diterapkan pada CMS sehingga menjadi inovasi baru di dunia CMS.
Nah mungkin teman-teman perlu terlebih dahulu melihat-lihat seperti apa sih Flat-File CMS. Berikut adalah beberapa flat-file CMS yang lumayan bagus untuk dicoba:
Kirby
Statamic
Ghost
Pico
Jekyll
HTMLy
HTMLy
HTMLy
Keuntungan Menggunakan Flat-File CMS
Ketika saya mengenal flat-file CMS, saya berpikir bahwa apa hebatnya sih model CMS ini, bukannya lebih powerful jika kita menggunakan CMS yang sudah ada saat ini?
Jika teman-teman punya pemikiran yang sama dengan saya, mungkin teman-teman perlu melihat lagi dengan teliti bahwa sebetulnya Flat-File CMS meskipun sederhana namun memiliki beberapa kelebihan.
1. Sederhana/Simpel
Kesederhanaan Flat-File CMS ternyata bukanlah menjadi kelemahan. Inilah yang malahan jadi kelebihan dari CMS model ini. Dengan Flat-File CMS tidak perlu repot-repot melakukan konfigurasi database dan konfigurasi pada file CMSnya (Ini yang biasanya dilakukan ketika kita melakukan instalasi CMS baru). Yang perlu kita lakukan hanyalah upload file-file CMS dan CMS siap dijalankan. Mudah, Cepat, Simpel.
2. Aman
Dahulu pada waktu saya masih kuliah, salah satu kenalakan yang dilakukan oleh mahasiswa IT biasanya adalah melakukan carding dan hacking. Saya masih ingat, ketika melakukan hacking yang pertama kali diincar adalah database, karena database merupakan elemen yang paling penting, disana tersimpan data-data penting website.
Flat-file CMS tidak menggunakan database untuk menyimpan data, sehingga salah satu ancaman, yaitu hacking database dapat dihilangkan.
3. Kemudahan Migrasi
Pernah tidak teman-teman melakukan migrasi server? Repot sekali bukan? Apalagi ketika melakukan migrasi website yang sudah kompleks. Dulu saya pernah memindahkan website yang lumayan kompleks, website ini saya bangun dengan CMS Drupal. Ketika website berada di server A, website dapat berjalan dengan baik, namun ketika dipindahkan ke server B, muncul banyak sekali error, dan saya harus teliti satu persatu apa penyebab error dan kemudian memperbaikinya. Sangat memakan waktu, dan tenaga.
Flat-File CMS berbasis file, untuk melakukan migrasi kita tidak perlu kerepotan dan berpusing-pusing ria. Jika dianalogikan, proses migrasi Flat-File CMS itu semudah kita melakukan “copy and paste” file.
4. Cepat
Hal ini sudah pasti. Kenapa? Karena Flat-file CMS tidak perlu melakukan koneksi ke database untuk menampilkan dan menyimpan data.
5. Efisiensi Biaya
Kita biasanya perlu membayar sejumlah uang tiap tahun untuk menyewa hosting, dan biasanya semakin banyak fitur maka biaya hosting akan menjadi semakin mahal. Dengan CMS yang tanpa database berarti fitur database bisa dipangkas, dan berarti ini merupakan efisiensi biaya.
Kesimpulan
Sekarang setelah teman-teman tahu tentang Flat-File CMS apakah perlu untuk mengganti CMS yang sudah ada menjadi Flat-File?
Semua tergantung kebutuhan. Jika teman-teman hanya ingin membuat website blogging, atau sekedar portfolio atau company profile, Flat-File dapat menjadi solusi tercepat.
Namun kalau teman-teman memerlukan fitur yang powerful pada website, WordPress, Drupal, Joomla, dan sahabat-sahabatnya dapat menjadi solusi yang tepat.
Kekurangan Flat-File CMS menurut saya hanyalah sulitnya untuk menambah dan merubah konten sesuai keinginan kita, jika CMS tidak menyediakan WYSIWYG editor. Kesulitan itu akan menjadi lebih tinggi khususnya bagi user yang awam. Mereka perlu berlatih dulu (ada learning curve, namun tidaklah panjang), karena biasanya file-file konten memiliki tag-tag tertentu yang harus digunakan, misalkan untuk membuat heading1 diperlukan tag “#”, kemudian heading2 menggunakan tag “##”, dan lain sebagainya.
sumber : stoepycom/flat-file-cms-inovasi-cms
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links