BPDB Kabupaten Indramayu Berhasil Selamatkan Korban Perahu Tenggelam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu pada pengabdian perdananya sebagai lembaga kemanusiaan berhasil menyelamatkan 15 korban musibah perahu tambangan di Desa Sukaperna blok pulau cangak Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Jumat Pagi(13/2) sekira jam 06.30 WIB.
Tragedi tragis yang kali pertama itu terjadi diduga akibat tingginya arus air dan beban penumpang yang sangat banyak hingga mengakibatkan perahu terbalik dan lepas dari kerekan besi pengikat perahu diatas. Akibat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dan semua kendaraan roda dua yang berjumlah 12 motor berhasil ditemukan oleh tim reksi cepat BPBD Indramayu bekerjasama dengan Tim Basarnas, Gegana, PMI, Pasukan TNI Kodim 0616 Indramayu, Polair Polres Indramayu serta warga masyarakat.
Pantaauan dilokasi kejadian tampak para korban dapat menyelamatkan diri mereka adalah sebagian para pelajar dan masyarakat biasa berjumlah 13 orang sementara dua awak perahu juga dapat menyelamatkan diri dari gerusan derasnya aliran sungai yang sangat tinggi.
Sementara 12 unit sepeda motor yang berada di perahu juga dapat diselamatkan pada sore hari ketika kondisi air sudah mulai surut tidak jauh dari tempat kejadian perkara. Adapun untuk bangkai dua perahu tambangan berikut tempat duduk penumpang dapat diketemukan oleh masyarakat dan Tim Reaksi Cepat BPBD Indramayu pada pukuh 11.00 WIB di wilayah pintu air ballas Desa Lobener Lor Kecamatan Jatibarang sekitar 25 kilometer dari TKP.
Sarta(40) Warga Desa Beduyut Kecamatan Bangodua mengatakan pihaknya sebagai keluarga korban ketika mendengar kejadian tersebut langsung bergerak cepat untuk mencari tau korban yang tenggelam saat itu, ia langsung berlari menyegat di persimpangan jatibarang dan finisnya diwilayah bendungan karet rambatan wetan (Jembatan Bangkir red). Hal itu dilakukan untuk memastikan perahu yang ketika diwilayah Jatibarang sempat muncul dan tidak bisa diantisipasi, maka setelah pihaknya memastikan diwilayah bendungan bangkir itulah kemuadia ia bersama warga msayarakat yang lain melakukan pencarian.
“Awalnya masyarakat tidak mengetahui jika ada musibah perahu tambang tenggelam, namun setelah saya jelaskan, warga diwilayah pintu air Ballas Desa Lobener Lor berbondong-bondong untuk melakukan pencarian dan tampak terlihat pada pukul 11.00 perahu yang dicari berputar-putar hingga ahirnya dapat dipinggirkan bersama tim dari BPBD Indramayu,”tuturnya di lokasi bendungan ballas.
Kepala BPBD Indramayu Edi Kusdiana mengatakan pihaknya sudah menurunkan sekitar 150 personil untuk melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban, dua perahu kapal diturunkan untuk menyisir sungai cimanuk, sekalipun tidak terlalu lama dari kejadian tersebut 15 korban dapat diselamatkan. Tim Basarnas yang berjumlah 20 orang juga dikerahkan untuk mencari jejak 12 sepeda motor . dan beruntung disekitar TKP itulah korban dan sepeda motor dapat dievakuasi.
“Dalam mengantisipasi musibah ini, sedikitnya Tim BPBD 20 persomil, Basarnas 20 personil, Tagana 20 Personil, Polair Polres Indramayu, Anggota Kodim 0616 Indramayu dan PMI 1 regu dikerahkan di TKP," Jum’at(13/2).
Ia berharap, musibah ini menjadi awal bentuk antisipasi warga terhadap kondisi dan potensi bencana kedepan, sehingga dengan kondisi curah hujan meningkat saat ini agar tetap waspada diwilayah masing-masing.
Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP Wijonarko langsung pemantau di Tempat Kejadian Perkara(TKP) dan terdapat beberapa kejanggalan pihaknya langsung menutup akses jalan penyebrangan tersebut dengan line police. Hal itu dilakukan menyangkut keselamatan warga sekitar atas penggunaan akses penyebrangan kembali.
“Kita utamakan keselamatan warga sekitar terlebih dahulu, maka langsung kita tutup dulu akses penyebrangan ini,” ujar Kapolres.
Ia menyebutkan pihaknya akan mengkordinasikan bersama Pemkab Indramayu terkait permasalahan keberadaan perahu tambangan ini dan mengusulkan akses akses jalan bagi warga yang lebih baik. Karena, tak dapat dipungkiri, akses penyebrangan dengan menggunakan perahu melewati Sungai Cimanuk yang deras sangat membahayakan.
“Kita akan mendiskusikan hal ini dengan pemerintah Kabupaten Indramayu, untuk sementara kita tutup akses ini sambil memikirkan akses bagi warga untuk menyebrang yang lebih baik,” tutur Wijonarko.
Sementara itu pihak Kepolisian hingga kini masih belum mengidentifikasi nama nama 15 korban yang selamat akibat kejadian tersebut.
Sumber: eksposrakyat.net
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links