FILM BARU

Polres Indramayu Nyatakan Perang Terhadap Begal

Perang lawan begal juga dilancarkan Polres Indramayu. Kapolres Indramayu AKBP Wijarnako bersama jajarannya sejak beberapa hari terakhir ini gencar memberantas aksi kejahatan jalanan yang cenderung marak terjadi di Indramayu, Jawa Barat.

Karena aksi begal sering terjadi, pengguna jalan nampaknya sudah memahami titik-titik rawan begal yang cenderung dilakukan saat magrib hingga dini hari.

Daerah rawan begal ada di Jalur Utama Pantura maupun di Jalur Alternatif Kabupaten Indramayu. Masyarakat mewaspadai modus operansi begal yakni mencegat atau memepet sepeda motor serta harta benda pengendara di jalan setelah sebelumnya melukai atau mengancam melukai korban dengan senjata tajam.

Titik rawan begal di Jalur Pantura Indramayu  yakni di jalan baru Lohbener-Widasari, jalan lama Lohbener-Leuwigede-Widasari. Jalan Jatibarang-Cadangpinggan Kecamatan Sukagumiwang. Jalan alternative Balongan-Juntinyuat-Karangampel-Krangkeng. Jalan alternative Karangampel-Segeran Kidul kecamatan Juntinyuat-Sudikampiran- Tambi Kecamatan Sliyeg-Jatibarang.

Upaya yang dilakukan Kapolres Indramayu AKBP Wijarnako dengan meningkatkan frekwensi patroli mobil keamanan, memasang spanduk waspada aksi begal serta yang terakhir merazia sepeda motor bodong di rumah-rumah warga. Aksi razia motor bodong ini cukup efektif mengamankan sejumlah barang bukti sepeda motor tanpa surat-surat kendaraan STNK/BPKB. Hasil razia motor bodong diamankan di Mapolres Indramayu.

Hanya saja saat razia motor bodong di Kecamatan Krangkeng,  sempat ricuh bahkan terjadi insiden penganiayaan dua anggota Babinsa  Koramil Krangkeng luka parah dan sepeda motor dinasnya hangus dibakar massa karena sebelumnya massa memprotes razia motor bodong di rumah-rumah warga di Kecamatan Krangkeng.

Dua anggota Babanisa Koramil Krangkeng itu Serda Agus Budi Siswanto dan Serma Kamiludin yang sebetulanya tidak ada kaitannya dengan razia motor bodong yang dilancarkan jajaran Polres Indramayu. Kedua anggota bintara itu sedang bertugas mendata ketahanan pangan di Desa Srengseng. Saat akan kembali ke Makoramil Krangkeng mengendarai motor dinas, kebetulan berpapasan dengan massa yang sebelumnya marah karena memprotes razia motor bodong.

Massa tiba-tiba melampiaskan amarahnya dengan menganiaya dua anggota Babinsa Krangkeng itu. Melihat massa mengamuk, Serda Agus Budi Siswanto yang dibonceng berupaya menyelamatkan diri dengan berlari kembali  ke Balai Desa Srengseng.

Namun Serma Kamiludin yang saat itu mengendarai sepeda motor dinas, posisianya terkepung massa. Massa mengeroyok  korban hingga luka parah. Beberapa warga dan aparat desa menolong korban. Serma Kamiludin yang terluka parah dilarikan ke Rumah Sakit.

Namun sepeda motor dinas yang biasa dipakai korban tidak dapat digunakan lagi karena hangus dibakar massa. Pihak keluarga Serma Kamiludin mengharapkan aksi penganiyaan itu diusut tuntas untuk menghindari terulang kembalinya kejadian pahit itu.

Sumber: poskotanews.com

Tidak ada komentar

No Spam / Ads or Outside Links