FILM BARU

Menggali Kebudayaan Melalui Kuliner Tradisional bersama Lises Unpad

Sebagai wujud kepedulian pada kebudayaan Sunda, Lingkung Seni Sunda Universitas Padjadjaran menggelar acara Warisan Kuliner Jawa Barat 2015 (WKJB 2015). Sebuah acara yang berusaha menggali kebudayaan melalui kuliner tradisional dengan tiga rangkaian kegiatan yaitu Pasanggiri Dokumentasi Budaya antar SMA se-Jawa Barat, Seminar, dan Bazar Kuliner. Puncak dari rangkaian acara WKJB 2015 ini diselenggarakan pada Senin (7/9) di Auditorium Bale Santika dan Gerbang lama Unpad Jatinangor.


Acara telah dimulai sejak bulan Agustus lalu yaitu saat pembukaan Pasanggiri Dokumentasi Budaya, dimana seluruh peserta mengirimkan karya tulisnya dalam bentuk essay dan melalui tahap penjurian. Setelah perdana dilaksanakan pada tahun lalu, Pasanggiri Dokumentasi Budaya pada tahun ini mengambil tema “Makanan Tradisional Jawa Barat”. Sepuluh karya dipilih sebagai finalis dan harus melalui babak selanjutnya yaitu Final Pasanggiri Dokumentasi Budaya yang diadakan pada Senin, 7 September 2015, untuk memperebutkan Piala Gubernur Jawa Barat, Piala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, dan Piala Walikota Bandung.

Sepuluh finalis Pasanggiri Dokumentasi Budaya adalah perwakilan dari SMAN 12 Garut, tiga tim SMAN 1 Jatiwangi, dua tim SMAN 1 Majalengka, SMAN 2 Tasikmalaya, SMA PGRI Subang, SMA Al-Ma'soem dan SMAN 1 Jatinangor. Karya Ilmiah peserta dipresentasikan di depan tiga juri yang menilai berdasarkan berbagai aspek penilaian. Babak Final Pasanggiri Dokumentasi Budaya ini dimeriahkan dengan penampilan Tari Topeng Cirebon Khas Slangit hasil dokumentasi budaya Lises Unpad.

Setelah presentasi finalis, selanjutnya diadakan Seminar “Menggali Kebudayaan Melalui Kuliner Tradisional” yang menghadirkan dua pembicara yaitu Santhi H. Serad, M.Sc. selaku pendiri dan ketua 

ACMI (Aku Cinta Masakan Indonesia) dan Rimbo Gunawan, M.A., Dosen Antropologi Unpad. Seminar ini dimeriahkan dengan penampilan dari Rampak Kendang Lises Unpad. Acara terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum tanpa dipungut biaya. Ketertarikan masyarakat terhadap makanan tradisional terlihat dari banyaknya peserta seminar serta antusiasme mereka yang tinggi di sesi tanya jawab.

“Ragam kuliner khas Jawa Barat dapat dilihat dari segi rasa, cara membuat, juga aspek sosialnya, bagaimana itu dimasak, disajikan, dan dikonsumsi. Itu yang membuat menarik dan semua hal itulah yang menjadi kekayaan kita. Sayangnya, semua hal tersebut selama ini kurang diangkat,” ujar Rimbo selaku pembicara seminar. Dengan Pasanggiri Dokumentasi Budaya yang diselenggarakan Lises Unpad, diharapkan dapat membantu mempopulerkan kebudayaan Jawa Barat yang dianggap Rimbo kurang  “diangkat”. “Untuk dapat lebih mengekspos hal tersebut, kita dapat memulainya dengan membiasakan makan makanan rumah yang resepnya diturunkan dari orangtua pada kita, karena tak kenal maka tak  saying,” lanjutnya. 

Rangkaian acara WKJB 2015 juga menghadirkan Bazar Kuliner. Sebanyak 18 stan yang menjual  berbagai kuliner berjajar menghiasi Gerbang Lama Unpad Kampus Jatinangor. Bazar kuliner dibuka sejak pukul 09.00 hingga 17.00. Bazar dimeriahkan dengan adanya mini stage yang menyediakan alat musik untuk menghibur dan meramaikan suasana bazar.
Acara diakhiri dengan pengumuman pemenang pasanggiri dokumentasi budaya. Pasanggiri ini dimenangkan oleh SMAN 12 Garut sebagai Juara I dengan tema “Humut Masakan Tradisional Sunda”, disusul oleh SMAN 1 Majalengka sebagai Juara II, dan Juara III oleh SMAN 2 Tasikmalaya.

Tidak ada komentar

No Spam / Ads or Outside Links