FILM BARU

Ratusan Siswa SMP Negeri 1 Kroya Indramayu Unjuk Rasa Tolak Uang Perpisahan

Ratusan siswa SMP Negeri 1 Kroya Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu melakukan aksi Unjuk rasa penolakan uang perpisahan Kelas IX, mereka menuntut agar pihak sekolah untuk menghapus Pungutan tersebut.

Ratusan Siswa SMP Negeri 1 Kroya yang terdiri dari kelas VII dan VIII dan sebagian siswa kelas IX SMP ini, melakukan aksi unjuk rasa pada saat jam istirahat dengan berorasi di sekolahan serta membentangkan famplet dan spanduk yang bertulisan penolakan adanya pungutan.

Dalam orasinya para siswa ini, meminta pihak sekolah untuk tidak terus menerus melakukan pungutan. Hal ini dikarenakan kondisi orang tua mereka yang belum panen sehingga kerap mengeluh bila dimintai uang untuk kebutuhan sekolah.

 “kami minta pihak sekolah untuk menghentikan segala bentuk pungutan termasuk pungutan uang perpisahan yang dinilai memberatkan orang tua kami,” tegas seorang siswa dalam orasinya.

Siswa juga mempertanyakan pungutan uang perpisahan bagi seluruh siswa kelas VII dan VIII yang besarnya 50 ribu rupiah per siswa. Sejumlah siswa menilai pungutan tersebut merupakan beban bagi orang tua terlebih pada saat ini belum memasuki masa panen.

Keluhan beratnya beban uang perpisahan juga disampaikan oleh perwakilan siswa kelas IX yang dikenakan biaya perpisahan sebesar 200 ribu rupiah persiswanya. Menurut mereka, pihak sekolah seharusnya mempetimbangkan besarnya biaya yang akan dibebankan kepada orang tua.

“kalo bisa, pihak sekolah mengurangi biaya untuk perpisahan ini karena bagi orang tua sangat memberatkan,” papar siswa kelas IX.

Para siswa kelas IX mengaku selain pungutan uang perpisahan, siswa juga dikenakan uang pengayaan dan pungutan-pungutan lainnya yang mau tidak mau harus dibayarkan oleh siswa yang akan mengikuti ujian sekolah.

Selain menolak adanya pungutan di sekolah, ratusan siswa juga menolak adanya pemindahan dua orang guru mereka ke sekolah lain. Dalam spanduk tersebut, mereka meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu untuk mempertahankan guru bidang studi bahasa Inggris, dan guru BP pindah ke SMP Negeri IV Gabus Wetan.

Sementara itu, aksi ratusan siswa ini tidak ditemui oleh kepala sekolah. Aksi siswa ini hanya ditemui oleh perwakilan guru dan wakil kepala sekolah di sekolah tersebut.

Sedangkan Menurut informasi dari pihak sekolah, kepala sekolah SMP Negeri 1 Kroya, Drs Setya Budi Utomo MA, sedang ke Dinas Pendidikan di Indramayu untuk suatu keperluan kedinasan, dan ada yang menyebutkan kepala sekolah sedang sakit.

Sumber: fajarnews.com

Tidak ada komentar

No Spam / Ads or Outside Links