Semaraknya Nadran Karangsong 2016
Para Nahkoda kapal sedang bergotong-royong mengangkat meron |
Salah satu agenda wisata di Indramayu adalah acara Nadran yang diadakan di Karangsong. Tahun 2016 acara ini kembali digelar oleh KPL (Koperasi Perikanan Laut) Mina Sumitra Karangsong. Mereka menyempatkan waktu untuk tidak melaut selama Lebaran dan dua minggu setelah lebaran selain untuk bersilaturahmi, juga memperbaiki kapal, jaring dan perlengkapan lainnya serta menggelar pesta rakyat yang diberi nama Nadran.
Kegiatan Nadran Karangsong ini bisa dibilang paling pesta Nadran yang meriah diantara beberapa tempat di Indramayu. Ini bisa dipahami karena di Karangsong memiliki sekitar 400 juragan kapal, 12.000 ABK (Anak Buak Kapal), dan para nelayan yang berjumlah ribuan orang.
Kapal pembawa meron |
Acara yang digelar sejak hari Senin tanggal 11 Juli 2016 hingga Jum’at tanggal 15 Juli 2016 ini menghadirkan berbagai acara dari pengajian, pagelaran wayang ruwat, lomba dayung perahu sampan, angkat es balok, menganyam jaring, dan pada hari ini adalah pelepasan meron ke laut lepas sekitar 2 km dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Karangsong.
Pelepasan Meron ini cukup menrik banyak perhatian warga setempat dan dari luar daerah pasalnya kapal yang membawa Meron (perahu kecil yang di dalamnya terdapat sesaji dan kepala kerbau) merupakan kapal khusus yang dilengkapi dengan mesin keruk hasil patungan nelayan sendiri. Kapal ini hanya boleh dinaiki oleh nahkoda kapal dan keluarga, dan tim keamanan.
Kapal pengiring yang dihiasi dengan berbagai macam hiasan dan minuman |
Selain kapal pembawa meron, juga diikuti oleh kapal-kapal pengiring berukuran besar dan kecil yang merupakan milik para juragan kapal atau nelayan, jumlahnya puluhan dan diikuti oleh para keluarga pemilik kapal dan anak buah kapal serta masyarakat umum yang ingin menyaksikan pelarungan meron.
Ini merupakan tradisi turun temurun yang selalu dilakukan setiap tahun. Kegiatan ini memiliki filosofi tersendiri bagi para nelayan dan juragan kapal disamping menjalin kebersamaan, gotong-royong juga harapan agar rezeki tahun ini berlimpah dan meminta kepada Sang Pencipta agar terhindar dari mara bahaya atau menolak bala.
Jalanan macet karena ada berbagai atraksi seni menuju ke Pantai Karangsong |
Karena keinginan masyarakat yang begitu besar terhadap acara ini maka tidak heran jalanan menuju ke Karangsong dari Pusat kota Indramayu ditutup dan dialihkan dari Jalan Pahlawan. Tetapi kemacetan tidak terbendung karena ada arak-arakan kesenian tradisional Kuda Depok, Kuda Lumping dan kesenian lainnya yang merupakan sumbangan dari juragan kapal yang ada di Karangsong.
Begitu juga di pinggir pantai Karangsong, masyarakat sangat antusias yang ingin melihat iring-iringan kapal pembawa meron membludak hingga sepanjang pantai Karangsong disesaki oleh pengunjung yang ingin mengetahui kegiatan tahunan ini. Mereka datang dari berbagai daerah di Indramayu dan luar kota Indramayu.
Pengunjung membludak hingga ujung pantai Karangsong |
Selain itu banyak pengunjung juga yang ingin melihat keindahan hutan mangrove dari dekat dan menikmati Pantai Karangsong untuk mengisi waktu liburan lebaran yang masih berlangsung hingga hari Minggu nanti.
Kegiatan Nadran sendiri masih berlangsung hingga dua hari ke depan dengan agenda olimpiade nelayan, dan pagelaran orkes dangdut. Acara ini membawa angin segar bagi pariwisata di Indramayu jika digarap secara baik dan profesional.
Wisata Hutan Mangrove tetap menjadi primadona pengunjung datang ke Karangsong |
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links