Dinas Sosial Bekali Pelatihan Korban Trafficking dan Lansia
Dinas Sosial Kabupaten Indramayu yang baru terbentuk pada awal tahun 2017 ini terus memberikan sentuhan dan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan masalah yang tengah dihadapi saat ini. Salah satu yang baru saja diselesaikan adalah memberikan bimbingan social dan pelatihan bagi korban trafficking di Kabupaten Indramayu.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Ika Atu Putri menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan usaha ekonomi produktif (UEP) bagi para korban trafficking di Kabupaten Indramayu sehingga mereka bisa melupakan kejadian yang menimpanya dan mempunyai usaha yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan dalam menghidupi keluarganya.
Pada bulan April 2017 ini Dinas Sosial baru melakukan bimbingan social dan pelatihan ketrampilan bagi korban trafficking sebanyak 70 orang yang berasal dari 7 kecamatan masing – masing mengirimkan 10 orang yang berasal dari Kecamatan Karangampel, Sliyeg, Lohbener, Bongas, Cantigi, Haurgeulis, dan Anjatan.
"Para korban trafficking ini mendapatkan bimbingan social dan juga pelatihan ketrampilan untuk mengolah berbagai jenis buah untuk menghasilkan jus yang memiliki cita rasa kekininan. Mereka sangat antusias karena ini merupakan bekal bagi mereka yang sebelumnya kurang begitu mahir," tutur Atu.
Sementara itu, pelatihan juga diberikan bukan hanya bagi para korban trafficking. Namun juga diberikan kepada para lanjut usia dengan diberikan materi tentang berbagai olahan makanan yang bisa memiliki nilai ekonomis dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Saat ini untuk lansia baru sebanyak 20 orang yang mengikutinya dan berasal dari Kecamatan Cantigi dan Sliyeg.
"Para lansia ini dilatih setidaknya mereka bisa mendapatkan tambahan secara ekonomi dengan tidak memberatkan keluarga ataupun lingkungannya. Ketika tua mereka pun bisa hidup mandiri, itu harapan kita," tegas Atu.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, DR. H. Marsono, M.Pd mengatakan, sebagai SKPD yang melakukan penanganan dan rehabilitasi social saat ini berusaha secara maksimal untuk menyelesaiakan masalah yang ada ditengah keterbatasan saat ini. Pihaknya tengah berupaya maksimal agar Dinas Sosial memiliki 'Rumah Singgah' bagi para penyandang social baik itu pengemis, gelandangan, orang terlantar maupun lainnya.
"Masalah social bermuara pada Dinsos, namun saat ini kami belum memiliki rumah singgah sebagai media untuk menampung mereka. Namun kami tetap komitmen bahwa masalah social ini harus diselesaikan dan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak," kata Marsono.
DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Ika Atu Putri menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan usaha ekonomi produktif (UEP) bagi para korban trafficking di Kabupaten Indramayu sehingga mereka bisa melupakan kejadian yang menimpanya dan mempunyai usaha yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan dalam menghidupi keluarganya.
Pada bulan April 2017 ini Dinas Sosial baru melakukan bimbingan social dan pelatihan ketrampilan bagi korban trafficking sebanyak 70 orang yang berasal dari 7 kecamatan masing – masing mengirimkan 10 orang yang berasal dari Kecamatan Karangampel, Sliyeg, Lohbener, Bongas, Cantigi, Haurgeulis, dan Anjatan.
"Para korban trafficking ini mendapatkan bimbingan social dan juga pelatihan ketrampilan untuk mengolah berbagai jenis buah untuk menghasilkan jus yang memiliki cita rasa kekininan. Mereka sangat antusias karena ini merupakan bekal bagi mereka yang sebelumnya kurang begitu mahir," tutur Atu.
Sementara itu, pelatihan juga diberikan bukan hanya bagi para korban trafficking. Namun juga diberikan kepada para lanjut usia dengan diberikan materi tentang berbagai olahan makanan yang bisa memiliki nilai ekonomis dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Saat ini untuk lansia baru sebanyak 20 orang yang mengikutinya dan berasal dari Kecamatan Cantigi dan Sliyeg.
"Para lansia ini dilatih setidaknya mereka bisa mendapatkan tambahan secara ekonomi dengan tidak memberatkan keluarga ataupun lingkungannya. Ketika tua mereka pun bisa hidup mandiri, itu harapan kita," tegas Atu.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, DR. H. Marsono, M.Pd mengatakan, sebagai SKPD yang melakukan penanganan dan rehabilitasi social saat ini berusaha secara maksimal untuk menyelesaiakan masalah yang ada ditengah keterbatasan saat ini. Pihaknya tengah berupaya maksimal agar Dinas Sosial memiliki 'Rumah Singgah' bagi para penyandang social baik itu pengemis, gelandangan, orang terlantar maupun lainnya.
"Masalah social bermuara pada Dinsos, namun saat ini kami belum memiliki rumah singgah sebagai media untuk menampung mereka. Namun kami tetap komitmen bahwa masalah social ini harus diselesaikan dan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak," kata Marsono.
DENI SANJAYA / Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links