Sejarah desa Ranjeng Legenda Losarang 5
Desa Ranjeng diambil dari kata nama perajaan penangkap ikan yang disebut Ranjengan. Cara Ranjengan ini yaitu sungai Saradan yang mengalir terus ke kali Cilet, dibendung kedua tepinya, tetapi ditengahnya diberi
bubu alat penangkap ikan. Ditempat lain di hulu sungai digiring atau dihalau bersama – sama menuju ke bubu yang sudah dipasang tadi, kejadian berulang kali dilakukan sekitar tahun 1680 – an, yang dilakukan oleh Ki Wanakerti dengan para pembantunya.
Ranjengan berasal dari Bahasa Sunda, karena memang daerah ini waktu itu masih masuk daerah Sunda Sumedang,. Yang membuka pertama kali tanah ini ialah, Ki Wanakerti, karena daerah – daerah Ranjeng masih masuk daerah Sarang atau Losarang. Tempat membuat tutus atau tali pekerjaan Ki Wanakerti, tempat itu disebut Buyut Tutus dengan para pembantunya. Yaitu didekatnya Nyi Gandasari.
Ditempat lain ketika Ki Wanakerti, mengambil air wudhu dengan tempat atau memakai Goci buatan Negara Cina dalan Dinasti Ming. Diletakkan dibawah pohon Dangdeur, disini diketemukan petani setempat tersingkal kena wulukan, di sawah yang jumbling, gentong goci dibawa. Petani yang baru menemukan malamnya bermimpi, gentong goci yang ditemukan agar dijadikan satu dengan temannya yaitu gamparan batu di kampung Sarang ( Losarang Muntur). Akhirnya gentong goci diantarkan melalui upacara khusus, yaitu petani melaksanakan ilafat mimpi, karena merasa hormat kepada pemimpinnya.
Seterusnya gentong goci ini harus disis dengan baik dan teratur hanya dapat dilakukan oleh seorang anak perempuan yang masih suci atau belum haid. Ketuk Telu, yang memang sejak zaman dahulu sudah ada. Instrument Ketuk Telu sekarang masih diseimpan oleh keturunannya, dan setiap tahun dengan alat ini diadakan upacara pemukulan dan memandikan setiap tahun, terutama pada bulan Maulud Nabi. Daerah Ranjeng setelah Muntur dan Krimun menjelma, yaitu Losarang atau kampung Sarang yang dipecah, daerah Ranjengpun memisahkan diri menjadi desa dan pemerintahan.
Sumber :
1. Http://melyahdwilestari.blogspot.com
2. http://www.indramayutradisi.com
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links