Sejarah Desa Temiyang Kecamatan Kroya
Pada zaman penjajahan Belanda, Desa Temiyang dahulu namanya Desa Tamiyangyang artinya sebagai simbol pelindung dan juga senjata dari Dewata Nawa Sanga sebagai lambang perputaran roda kehidupan, dan kini diganti yaitu Desa Temiyang.
Menurut Bapak Suwarko selaku bendahara Desa Temiyang, pada zaman dahulu. Masyarakat Tegal-Brebes akan bertransmigrasi ke HaurGeulis, dengan menggunakan kereta. Tetapi, di tengah perjalannya, masyarakat Tegal-Brebes ini ditahan oleh pemerintahan Belanda pada saat itu menjajah daerah Temiyang, mereka ditahan di sekitar stasiun Cilegeh, sehingga masyarakat yang akan bertransmigrasi tidak sampai pada tujuannya dan menetap di Desa Temiyang dan Wanguk. Sehingga tidak heran masyarakat Desa Temiyang ini merupakan keturunan dari suku inyong.
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links