Perwakilan Warga Indramayu Datangi KPK Desak Tangkap Bupati Anna Sophanah
Para perwakilan warga Indramayu yang tergabung dalam Pergerakan Masyarakat untuk Keadilan (Permak) Indramayu mendatangi gedung KPK mendesak agar bupati Indramayu, Anna Sophanah segera ditangkap. Pasalnya kasus gratifikasi Pajero dari Rohadi untuk bupati dinilai sudah memenuhi unsur.
Hal itu disampaikan saat Permak Indramayu melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung KPK di jalan Rasuna Said, Kamis (7/9/2017).
"Rohadi sendiri melalui pengacaranya sudah mengakui memberikan gratifikasi Pajero ke bupati, bupati Anna Sophanah sudah diperiksa, saksi-saksi para kuwu yang mengantarkan sudah diperiksa, mobil pajero B 104 ANA juga sudah disita hampir satu tahun. Semuanya sudah diproses, nunggu apa lagi?" ujar koordinator umum Permak Indramayu saat di gedung KPK RI Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Diketahui, Rohadi adalah terpidana kasus suap Saipul Jamil dan sedang menjalani hukuman 7 tahun penjara di Sukamiskin Bandung sejak Desember 2016 lalu. Saat ini Rohadi juga menjadi tersangka kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), salah satunya adalah dibelikan mobil Pajero yang diberikan kepada bupati Indramayu, Anna Sophanah sebagai gratifikasi periziinan rumah sakit Reysa milik Rohadi di kediamannya di Cikedung Indramayu.
Hatta menjelaskan, kasus Gratifikasi Pajero dari Rohadi untuk Anna Sophanah adalah pintu masuk untuk mengungkap semua kasus-kasus yang melibatkan keluarganya termasuk suaminya dan anaknya melalui tangan Rohadi.
"Jika KPK segera memeriksa Rohadi, maka semuanya akan terang benderang, karena semua perkara di Indramayu selama ini telah ditutupi oleh Rohadi, bahkan ini terjadi selama 17 tahun, sejak keluarga Yance memimpin, sampai sekarang istrinya, empat periode memimpin Indramayu," jelasnya.
Hatta menambahkan, pihaknya mendatangi KPK tersebut, hanyalah awalan yang diikuti para perwakilan masyarakat Indramayu yang ingin mengungkap kebobrokan Indramayu yang selama ini rapih terbungkus.
"Kami mohon KPK agar memprioritaskan masalah ini, jangan diulur-ulur, karena akan membuat para pelaku kejahatan lainnya terus melakukan kejahatanm tanpa ada efek jera, dan yang paling penting adalah agar masyarakat Indramayu tahu bahwa selama ini selalu dibodohi oleh pemimpinnya," tandasnya.
Massa aksi mendatangi KPK RI dengan menggunakan 2 bus dan beberapa mobil pribadi, Kordum aksi menjelaskan, massa berawal dari berbagai elemen di Indramayu, mulai dari perwakilan LSM, Ormas, petani, pemuda, nelayan, dan tokoh masyarakat.
Massa berjumlah sekitar kurang lebih 100 orang, tiba di KPK sekitar pukul 09.00 WIB.
Perwakilan massa aksi berhasil diterima pihak KPK dan melakukan audensi dengan bagian pengaduan di KPK. Kemudian massa aksi membubarkan diri.
Sumber: cuplik
Tidak ada komentar
No Spam / Ads or Outside Links